Tenaga tektonik ini terdiri dari dua bentuk, yakni sebagai berikut.
• Epirogenesa
Epirogenesa merupaka npergerakan lempeng bumi secara vertical yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Epirogenesa dapat berupa penurunan yang diakibatkan karena pertambahan beban, atau yang disebut dengan epirogenesa positif. Epirogenesa juga dapat berupa pengangkatan kerak bumi yang disebabkan berkurangnya beban lapisan kerak bumi, atau yang biasa disebut epirogenesa negative.
• Orogenesa
Jika epirogenesa terjadi di dalam areal yang cakupannya luas, maka orogenesa merupaka nperkerakan bumis yang meliputi daerah yang sempit. Karena itu, gaya tektonisme ini biasa disebut dengan tenaga pembentuk gunung. Gaya-Gaya tektonisme di bagian atas akan membentuk warping, folding, jointing, dan faulting.
o Warping ( pelengkungan )
Pada muka bumi yang terdapat bentukan jenis ini, dataran akan melengkung ke atas sehingga terbentuk suatu kubah atau yang kitasebut dengan dome. Hal ini disebabkan gerak vertical yang tidak merata di suatu daerah, khususnya di daerah yang berbantuan sedimen. Selain kubah, ada juga yang mengarah ke bawah, yang kita sebut dengan basin. Diameternya dapat mencapai beberapa mil.
o Folding ( pelipatan )
Pelipatan akan terjadi apabila struktur batuan pada suatu daerah menderita suatu tekanan yang lemah. Namun, berlangsung sangat lama dan belum melempaui titik patak batuan sehingga hanya membentuk lipatan. Bagian puncak suatu lipatan disebut antiklin, dan lembahnya disebut sinklin.
Daerah pegunungan yang besar biasanya dihasilkan oleh tekanan horizontal dari arah yang berlawanan, di mana puncak dan lembahnya masih mengalami pelipatan-pelipatan kecil lagi. Puncak pelipatan utamanya disebut antiklinorium, sementara lembahnya disebut dengan sinklinorium.
o Jointing ( retakan )
Retakan pada muka bui terbentuk karena adanya pengaruh gaya regenan yang mengarah ke dua arah yang berlawanan pada muka bumi sehingga terjadi retakan –retakan, tetapi masih bersambung. Retakan biasanya terjadi pada batuan yang rapuh sehingga dengantenaga yang kecil saja sudah dapat membuat muka bumi retak-retak. Pada umumnya, retakan ini ditemukan pada puncak antiklinal, yang disebut dengan tektonik joint.
o Faulting ( patahan )
Faulting atau patahan terjadi karena tekanan yang kuat dan berlangsung sangat cepat. Batuan tidak hanya mengalamu retakan, diga mengalami displacement atau sudah terpisah satu dengan yagn lain. Pada umumnya, daerah sepanjang patahan merupakan daerah pusat gempa bumi karena selalu mengalami pergeseran batuan kerak bumi. Patahan dapat menyebabkan turunnya bagian kulit bumi yang biasa kita sebur dengan graben, dan tenaga ini juga dapat menaikkan batuan kerak bumki yang disebut horst.
Welcome !
Selamat datang bagi seluruh pengunjung blog ini.
Apabila di dalam blog ini ada yang kurang berkenan, harap segera memberitahukan kepada admin blog ini dengan cara mengirimkan email anda ke sini.
My Facebook

Custom Search
Tektonisme
16 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Comment:
Posting Komentar